Video Tutorial Analisis dan model spasial Kerawanan Longsor dengan ArcGIS dan AHP

Rp500,000.00

Product ini adalah produk digital. Link DOWNLOAD/UNDUH akan disertakan dalam email setelah perlunasan produk.

Note: Ingin menjadi member FREE MEMBER kami?  Isi data anda di halaman CheckOut, Centang  Buat akun? jika anda login (sudah jadi member) dan belanja, centang ini tidak muncul. Lihat SISTEM AFFILIASI KAMI/RESELLER

Deskripsi

Geographic Information System/GIS dapat melakukan pemodelan secara spasial berupa peta model. Pada kasus ini, kita mengambil pemodelan spasial longsor dimana kita bisa memprediksi kejadian longsor dimasa yang akan datang.

Parameter spasial atau kriteria yang dipakai adalah 4 yaitu kemiringan lahan, curah hujan, gerakan tanah dan penggunaan lahan. Parameter dapat di tambah jika ada datanya.

Parameter-parameter ini kemudian di berikan skor dan bobot dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Nilai bobot dan skor ini kemudian di integrasikan ke dalam parameter spasial dan diolah dengan software ArcGIS 10.6.

ArcGIS 10.6 kemudian melakukan pemodelan dengan model matematik yang telah di tentukan dan model spasial (peta) sebaran kerawanan longsor dapat di hasilkan. Kerawanan longsor dibagi menjadi 3 yaitu tinggi, sedang dan rendah (BNPB, 2006).

Model spasial kerawanan longsor kemudian dilakukan validasi untuk memastikan model bisa dipakai atau tidak. Validasi yang digunakan adalah kunjungan lapangan (groundtruth) dengan GPS dan validasi model dilakukan dengan metode Kappa Accuracy atau juga dikenal dengan Error Matrix

Secara singkat ada 5 langkah yang dilakukan dalam analisis dan pemodelan kerawanan longsor ini, yaitu

  1. Pemilihan model matematik kerawanan longsor dan parameter-parameter spasial yang ada datanya (shp nya tersedia).
  2. Parameter-parameter yang telah dipilih dimasukkan ke AHP untuk dilakukan skoring dan bobot. Software ExpertChice11 dipilih menjadi software  AHP. Skoring dan bobot dilakukan dengan melakukan wawancara pada orang-orang yang dianggap ahli dalam bencana longsor. AHP akan melakukan pengolahan data wawancara yang kemudian menghasilkan nilai skor dan bobot.
  3. Nilai skor dan bobot dimasukkan ke parameter spasial / shp pada point 1 di ArcGIS.
  4. ArcGIS akan melakukan pemodelan dengan model matematika yang telah ditentukan pada point 1.
  5. Model yang dihasilkan akan divalidasi dengan groundtruth dan metode Kappa Accuracy atau Error Matrix/confussion matrix

Kunjungi halaman testimoni kami dari peserta dan kolega di https://junimuchlismustafa.my.id/testimoni. Kami berpengalaman di industri GPS dan GIS selama lebih dari 20 tahun

Review

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Video Tutorial Analisis dan model spasial Kerawanan Longsor dengan ArcGIS dan AHP”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.